AKSI NYATA MODUL 1.4
PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SMP NEGERI 1 BANGUNTAPAN
KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA
Oleh: Diah Mulyaningsih, S.Pd.
Calon Guru Penggerak Angkatan 11
A. Latar
Belakang
Jika melihat filosofi pendidikan Ki
Hajar Dewantara, pendidik diibaratkan sebagai seorang petani yang memiliki
sebuah peran penting dalam menumbuhkan tanaman agar subur dan tidak layu. Maka,
pendidik haruslah mampu memastikan murid dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Guru harus mampu mewujudkan
lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi murid serta dapat melindungi murid
dari hal-hal yang kurang bermanfaat, bahkan sampai mengganggu perkembangan
potensi murid.
Salah satu tanggung jawab guru adalah
menciptakan lingkungan positif yang terdiri sehingga tercipta
kebiasaan-kebiasaan baik. Kebiasaan-kebiasaan baik akan tumbuh menjadi
karakter-karakter baik yang membentuk sebuah budaya positif. Oleh sebab itu, saya
sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Bantul merasa perlu untuk
berbagi kepada semua warga sekolah agar dapat berjuang bersama-sama dalam
mewujudkan dan menerapkan budaya positif di sekolah.
B. Tujuan
Menerapkan Budaya Positif di SMP Negeri 1 Banguntapan
melalui disiplin positif, posisi kontrol guru sebagai manajer, penanganan
ketidaksiplinan siswa dengan program restitusi, dan penerapan nilai-nilai
kebajikan universal melalui keyakinan kelas yang telah disepakati antara guru
dan siswa.
C. Tolok
Ukur Keberhasilan
Terwujudnya budaya positif di SMP Negeri 1 Banguntapan
melalui:
1) Penerapan
disiplin positif di kelas
2) Penerapan
posisi kontrol guru sebagai manajer
3) Penerapan
restitusi dalam menangani ketidakdisiplinan siswa
4) Penerapan
nilai-nilai kebajikan melalui keyakinan kelas
D. Dukungan
yang Dibutuhkan
1. Dukungan
Kepala Sekolah
2. Dukungan
Rekan Sejawat
3. Dukungan
Murid
4. Dukungan
Wali Murid
E. Linimasa
Kegiatan
1. Koordinasi
dengan Kepala SMP Negeri 1 Banguntapan terkait Aksi Nyata Modul 1.4 dan Berbagi
Praktik Baik Budaya Positif di Sekolah
2. Koordinasi
dengan rekan sejawat terkait pelaksanaan Berbagi Praktik Baik Budaya Positif di
Sekolah
3. Menyusun
materi Berbagi Praktik Baik terkait Budaya Positif yang akan dipresentasikan
4. Sosialisasi
Pelaksanaan Berbagi Praktik Baik terkait Budaya Positif
5. Penyiapan
sarana dan prasarana penunjang
6. Pelaksanaan
kegiatan
F. Refleksi
Pelaksanaan kegiatan Berbagi Praktik
Baik ini berjalan dengan lancar. Setelah pemaparan materi, ada kegiatan diskusi
dan tanya jawab. Seluruh peserta yang terlibat dapat memberikan umpan balik
terkait Budaya Positif di SMP Negeri 1 Banguntapan. Beberapa hal yang belum
dipahami kemudian ditanyakan oleh peserta kegiatan. Berbagi Praktik Baik ini
menguatkan kembali budaya-budaya positif yang telah dilaksanakan di SMP Negeri
1 Banguntapan seperti pembiasaan 5S pada pagi hari, pembuatan kesepakatan kelas
dan keyakinan kelas, penerapan restitusi bagi murid yang tidak menaati
kesepakatan kelas, serta penerapan kontrol guru sebagai manajer di sekolah.
Setelah pelaksanaan berbagi praktik
baik ini, rekan sejawat mulai menerapkan disiplin positif di kelas,
pengoptimalan posisi kontrol guru sebagai manajer, dan pelaksanaan segitiga
restitusi. Hal ini kami laksanakan secara kolaborasi dengan tujuan agar dapat
mencapai sesuatu yang diharapkan, yaitu munculnya motivasi intrinsik siswa
sehingga mereka dapat memunculkan karakter-karakter baik yang nantinya akan
menjadi sebuah budaya positif di sekolah.
G. Lampiran
Link pelaksanaan praktik baik dispiplin positif di SMP
Negeri 1 Banguntapan: