Ingin keberlari sekuat tenaga dari masa
lalu
Namun aku tak mampu
Ingin kumelupakan segenap bayang yang
membelenggu
Namun tubuhku kelu, lidahku kaku
Terkungkung pada seutas harapan
Nan tiada pernah menjadi kenyataan
Terkoyak luka berbalut kesedihan
Semata semacam pengkhianatan
Dalam sepi hancur hati
Luka terbujur sakitnya panjang terulur
Ingatan berpagu dalam drama hari lalu
Kepala tersandar di pundak nan kaku
Pukul tiga lewat tujuh
Embun turun menitik ke ubun-ubun
Membangunkan mata nan terpejam
Membuyarkan mimpi-mimpi nan tertanam
Pada seutas sajadah
Aku mendesah
Berkeluh kesah
Dalam resah
Mengurai baris demi baris peristiwa
Hingga utuh menjadi kesatuan cerita
Menyisakan sebuah tanya
Mana kala kan kutemui jawabnya
Hingga fajar tiba di balik jendela
Jatuhkan pelita terangi semesta
Kudapati keteduhan jiwa
Hadiah terindah dari Sang Pencipta